Finally, this is the day! Jumat, 14 Agustus 2015, tiga hari sebelum
Indonesia merdeka, gue mengajak calon istri untuk makan malam. Calon istri
gue awalnya tidak curiga, karena gue hanya bilang ingin makan malam biasa
saja.
Setelah maghrib, gue menjemput calon istri dengan motor Honda Blade merah
hitam yang selama ini setia menemani gue mengarungi kerasnya jalanan Jakarta
*bukan iklan*.
Kami pun tiba di Ancol
setelah bermacet-macet ria selama hampir satu jam. Calon istri gue masih
belum curiga jika gue akan melakukan wedding proposal disini, dia masih mengira ini hanya makan malam biasa. Padahal
dalam beberapa menit kedepan akan ada sesuatu yang amat sangat lumayan spesial
banget *abaikan pemborosan kata yang gue gunakan*.
Namun rencana gue menemui
sedikit hambatan. Ternyata restoran Takigawa yang akan gue gunakan sebagai
lokasi personal proposal sudah TUTUP saudara saudara. Tempatnya sih masih ada,
tapi diganti dengan restoran lain. Sempat ada ide untuk makan di restoran yang
baru itu, karena tempat makannya juga diatas perahu seperti Takigawa. Namun akhirnya
niat itu gue urungkan karena satu dan lain hal, lebih tepatnya takut jika
restoran itu mahal dan uang gue kurang. Hehe.
Gue memutuskan untuk
mengganti lokasi menjadi Seaside Suki. Selain karena tempatnya yang romantis di
pinggir pantai, budgetnya juga sesuai kantong, jadi ga takut duitnya kurang
*tetep* :D. Setelah memilih menu all
you can eat dan memesan minum, tibalah saat yang ditunggu-tunggu.
Pertama-tama
gue memberikan surat yang telah gue tulis sebelumnya. Saya memperhatikan ekspresinya dari awal membuka surat. Duh
cantik banget sih, kalah bidadari #eeaa #uhuk. Dari mulai
senyum, ketawa, hingga akhirnya menangis terharu. Yes, mission accomplished! Untuk
menambah keromantisan, gue melanjutkan dengan memberikan coklat, gelang, dan
bunga, yang tentunya dilakukan dengan cara yang romantis. Kalo kata calon
istri sih cara ngasihnya kaya pembagian jatah alat tulis kantor (ATK)
*abaikan* :D
Menurut
pengakuan calon istri, personal
proposal yang gue lakukan termasuk sangat romantis, bahkan mengalahkan
personal proposal yang dilakukan Arial di film 5cm *maap improve dikit* hehe. Namun perjuangan baru dimulai, keesokan
harinya saat gue dihadapkan dengan hal yang lebih menengangkan, yaitu minta izin
menikah kepada orang tuanya!*jeng jeng jeng*. Apalagi ayah nya adalah seorang militer angkatan laut, yang tentunya menambah ketegangan.
Haha.
Bismillah Hirrahman Nirrahim…
No comments:
Post a Comment