Friday 30 September 2016

Wedding Proposal ala Cowok (tidak) Romantis -Part 2-


Finally, this is the day! Jumat, 14 Agustus 2015, tiga hari sebelum Indonesia merdeka, gue mengajak calon istri  untuk makan malam. Calon istri gue awalnya tidak curiga, karena gue hanya bilang ingin makan malam biasa saja. Setelah maghrib, gue menjemput calon istri dengan motor Honda Blade merah hitam yang selama ini setia menemani gue mengarungi kerasnya jalanan Jakarta *bukan iklan*.
Kami pun tiba di Ancol setelah bermacet-macet ria selama hampir satu jam. Calon istri gue masih belum curiga jika gue akan melakukan wedding proposal disini, dia masih mengira ini hanya makan malam biasa. Padahal dalam beberapa menit kedepan akan ada sesuatu yang amat sangat lumayan spesial banget *abaikan pemborosan kata yang gue gunakan*.
Namun rencana gue menemui sedikit hambatan. Ternyata restoran Takigawa yang akan gue gunakan sebagai lokasi personal proposal sudah TUTUP saudara saudara. Tempatnya sih masih ada, tapi diganti dengan restoran lain. Sempat ada ide untuk makan di restoran yang baru itu, karena tempat makannya juga diatas perahu seperti Takigawa. Namun akhirnya niat itu gue urungkan karena satu dan lain hal, lebih tepatnya takut jika restoran itu mahal dan uang gue kurang. Hehe.
Gue memutuskan untuk mengganti lokasi menjadi Seaside Suki. Selain karena tempatnya yang romantis di pinggir pantai, budgetnya juga sesuai kantong, jadi ga takut duitnya kurang *tetep* :D. Setelah memilih menu all you can eat dan memesan minum, tibalah saat yang ditunggu-tunggu.
Pertama-tama gue memberikan surat yang telah gue tulis sebelumnya. Saya memperhatikan ekspresinya dari awal membuka surat. Duh cantik banget sih, kalah bidadari #eeaa #uhuk. Dari mulai senyum, ketawa, hingga akhirnya menangis terharu. Yes, mission accomplished! Untuk menambah keromantisan, gue melanjutkan dengan memberikan coklat, gelang, dan bunga, yang tentunya dilakukan dengan cara yang romantis. Kalo kata calon istri sih cara ngasihnya kaya pembagian jatah alat tulis kantor (ATK) *abaikan* :D
Menurut pengakuan calon istri, personal proposal yang gue lakukan termasuk sangat romantis, bahkan mengalahkan personal proposal yang dilakukan Arial di film 5cm *maap improve dikit* hehe. Namun perjuangan baru dimulai, keesokan harinya saat gue dihadapkan dengan hal yang lebih menengangkan, yaitu minta izin menikah kepada orang tuanya!*jeng jeng jeng*. Apalagi ayah nya adalah seorang militer angkatan laut, yang tentunya menambah ketegangan. Haha.


Bismillah Hirrahman Nirrahim…

No comments:

Post a Comment