Friday 30 September 2016

Marry your Daughter

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah

  Ya, lagu tersebut seolah menjadi backsound ketika gue berbincang dengan (calon) mertua mengenai rencana untuk menikah dengan anaknya. Seperti dijelaskan di artikel sebelumnya, beliau adalah seorang militer angkatan laut. Kebayang dong gimana tegangnya. Haha. Mohon izin, komandan! :D
  Sabtu, 15 Agustus 2015, sehari setelah wedding proposal dengan anaknya, gue langsung menemui ayahnya *gerak cepat*. Obrolan dengan beliau berlangsung dengan serius tapi santai, tidak menegangkan seperti yang gue bayangkan sebelumnya, hehe. Obrolan tersebut antara lain tentang bagaimana keseriusan gue dalam menikah, menentukan tanggal pernikahan, dan tidak lupa beliau memberikan sedikit wejangan.
  Setelah kurang lebih 30 menit, obrolan dengan beliau akhirnya selesai. Pada intinya beliau setuju dengan rencana saya menikah dengan anaknya. Sebelum menikah, akan ada acara lamaran sekaligus pertemuan antar keluarga. Tanggal lamaran tentunya sudah dibicarakan dengan beliau. Karena anak dan orang tuanya sudah setuju, persiapan untuk pernikahan kami pun dimulai *lega*.

Insya Allah semua niat baik akan diridhoi oleh Allah SWT, amin.

1 comment:

  1. hihihihihi first article yaaa. ga perlu bimbingan mentor nih?? :p

    ReplyDelete